Berikut ini adalah Jenis-jenis Penelitian
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh:
- penelitian dasar
- penelitian terapan
b. Berdasarkan bidang yang diteliti:
- penelitian sosial
- penelitian eksakta
c. Berdasarkan tempat penelitian:
- penelitian lapangan
- penelitian kepustakaan
- penelitian laboratorium
d. Berdasarkan teknik yang digunakan:
- penelitian survey
- penelitian percobaan
e. Berdasarkan keilmiahannya:
- penelitian ilmiah
- penelitian non-ilmiah
f. Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya:
- penelitian bisnis
- penelitian komunikasi
- penelitian hukum
- penelitian pertanian
- penelitian ekonomi
g. Berdasarkan kedalaman penelitiannya:
1). Penelitian eksplorasi, yaitu penelitian yang bermaksud mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali terdapat informasi mengenai permasalahan tersebut.
2). Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu dan sudah ada informasi mengenai gejala sosial tersebut namun belum memadai.
3). Penelitian eksplanasi/analitis, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial lain.


Rancangan Penelitian

Proses / Tahapan Penelitian
1. Merumuskan masalah penelitian.
2. Merumuskan rancangan penelitian.
3. Memilih metode penelitian.
4. Mengumpulkan dan mengolah data hasil penelitian.
5. Membuat laporan penelitian.
6. Mempresentasikan hasil penelitian.

Konsep dan Variabel

Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda atau pun gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata.
Konsep terbentuk dengan jalan abstraksi dan generalisasi.
Abstraksi adalah proses menarik intisari dari ide-ide, hal-hal, benda-benda, juga gejala sosial.
Generalisasi adalah menarik kesimpulan umum dari sebuah ide, hal, benda, dan gejala sosial yang khusus.

Macam konsep :
a. Konsep konkret : dapat diindera oleh pancaindera.
Contoh : meja, kursi, komputer, motor, sendok.
b. Konsep abstrak : tidak dapat diindera oleh panca indera.
Contoh : masyarakat, organisasi, asimilasi, kebahagiaan, pendidikan.

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai.
Nilai sutu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Kebanyakan konsep ilmu sosial berada pada tingkatan yang abstrak. Untuk itu, konsep yang abstrak harus diubah menjadi konsep yang lebih konkret sehingga konsep itu dapat diamati dan diukur. Nah, konsep inilah yang dikenal sebagai variabel. Variabel dapat berupa peristiwa, tingkah laku, atau karakteristik dari individu, kelompok, dan masyarakat lainnya yang dapat diukur.
Contoh: variabel dari konsep pendidikan adalah jenjang pendidikan.

Macam-macam Variabel
a. Variabel bebas/variabel pengaruh merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.
b. Variabel terikat/variabel terpengaruh adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Contoh :
prestasi belajar > variabel terikat
ketekunan belajar > variabel bebas
(Ketekunan belajar merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi prestasi belajar)

Hubungan antar Variabel

a. Hubungan positif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel, akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang sama.
Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan positif:
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi jumlah penghasilannya"."Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah jumlah penghasilannya".
b. Hubungan negatif: apabila terjadi perubahan nilai dalam sejumlah satuan tertentu pada satu variabel akan diikuti oleh perubahan nilai dalam sejumlah satuan yang sama atau sebanding pada variabel lainnya ke arah yang berlawanan.
Contoh pernyataan yang menunjukkan adanya hubungan negatif:
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tidak percaya terhadap tahayul".

Merumuskan Masalah Penelitian dan Menyusun Hipotesis

Masalah Penelitian
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian atau menentukan topik penelitian :
a. Masalah dapat diteliti.
b. Masalah yang diteliti memberikan manfaat.

c. Menarik dan penting untuk diteliti. 
   Karena menarik minat, peneliti akan semangat menyelesaikan kegiatan penelitiannya sesuai jadwal.


d. Dapat diperoleh data yang relevan. 


Menyusun HipotesisBentuk Rumusan Hipotesis
a. Hipotesis deskriptif.
Masalah : Berapa rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J"
Hipotesis : Rata-rata penjualan buku cabang PT "X" di kota "J" adalah 100 buah per hari.

b. Hipotesis komparatif.
Masalah : Bagaimana daya tahan TV merek "P" apabila dibandingkan dengan daya tahan TV merek "Q"
Hipotesis : Daya tahan TV merek "P" lebih lama dibandingkan dengan daya taham TV merek "Q".

c. Hipotesis asosiatif
Masalah : Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT "A".
Hipotesis : Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT "A".

Metode Penelitian
Jenis metode penelitian:
a. Metode historis (sejarah).
b. Metode eksperimental.
c. Metode deskriptif.
d. Metode korelasional (hubungan antara variabel).

Model Penelitian
a. Penelitian kuantitatif : menggunakan statistik
    1) Penelitian eksplanantif
b. Penelitian kualitatif : tidak menggunakan statistik
    1) Penelitian deskriptif : menjelaskan gejala sosial dalam masyarakat   


Populasi dan Sampel
Populasi adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui yang memiliki karakteristik tertentu.
Sampel adalah sebagian dari populasi.

Populasi Target dan Populasi Survei
Populasi target : populasi yang telah ditentukan.
Populasi survei : populasi yang terliput dalam penelitian.

(Pada saat penelitian, bisa jadi ada sebagian anggota populasi yang menolak untuk menjadi sumber informasi. Berarti jumlah anggota populasi berkurang. Anggota populasi lain, yang memberikan informasi, itulah yang dinamakan populasi survei.

Teknik pengambilan sampel :

 1. Sampel acak (random sampling)  
 Semua objek penelitian dalam penelitian dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.


a. Simple random sampling

b. Stratified random sampling  atau sampel acak distratifikasikan


Penentuan jumlah sampel tiap stratum bisa secara :
- proporsional
Contoh soal :
Peneliti melakukan penelitian dengan sampel dari kelas X sebanyak 20 siswa, kelas XI sebanyak 20 siswa, dan kelas XII sebanyak 40 siswa karena siswa kelas XII dua kali lebih banyak. 

Catatan : kalau sampelnya dipilih secara tidak acak, maka dinamakan quota sampling.

- tidak proporsional

c. Cluster sampling
Contoh :
Penelitian tentang pendapat karyawan terhadap kebijakan perusahaan. Karyawan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan departemennya masing-masing. Peneliti mengundi secara acak departemen-departemen dari perusahaan tersebut dan mengambil beberapa sampel. Departemen yang terpilih, semua karyawannya menjadi sampel.

d. Systematic sampling

e. Area sampling
Contoh :
Pemerintah kota Surabaya melakukan penelitian tentang tingkat pendidikan masyarakat. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan penduduk yang tersebar dalam beberapa kecamatan.


2. Sampel tidak acak (nonrandom sampling)
a. Convenience sampling
b. Purposive sampling

c. Snowball sampling 
Contoh :
Untuk mengetahui jaringan pengedar narkoba, peneliti cukup mencari seorang pengedar narkoba. Dari seorang pengedar narkoba tersebut peneliti mendapat informasi siapa lagi yang menjadi pengedar narkoba. Demikian seterusnya.

Silakan download materi Teknik Sampling untuk mengetahui lebih lanjut.

Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik kuesioner/angket.
Bentuk pertanyaan:
a. Pertanyaan tertutup: disediakan pilihan jawaban.
b. Pertanyaan terbuka: tidak disediakan pilihan jawaban.
c. Pertanyaan setengah terbuka: disediakan pilihan jawaban tapi juga memberikan kemungkinan jawaban lain.

- Kelemahan angket berstruktur dibandingkan dengan wawancara :
   jawaban angket terbatas dibandingkan dengan wawancara


Kelemahan penggunaan angket tertutup : pilihan jawaban seringkali tidak mencakup jawaban responden.

- Kelebihan teknik pengumpulan data dengan angket :
   a. Mudah diisi sesuai keadaan responden
   b. Kemungkinan angket dikembalikan oleh responden cukup besar

  
b. Teknik wawancara.
- Wawancara berstruktur : ada daftar pertanyaan yang rinci
- Wawancara tidak berstruktur : hanya ada pedoman wawancara secara global

Kekuatan pengumpulan data melalui interview :
a. Dapat memperoleh data yang lebih mendalam.
b. Cocok bagi responden berpendidikan rendah.


c. Observasi.

- Observasi terlibat (observasi partisipasi) : pengamat ikut berinteraksi dengan masyarakat yang diamati.  


Contoh :
Seorang peneliti meneliti upacara adat di Minangkabau. Ia berada dan ikut dalam prosesi di acara tersebut sehingga data yang diperoleh lebih akurat.




- Observasi tidak terlibat (observasi non-partisipasi) : pengamat tidak berinteraksi dengan masyarakat yang diteliti.

Jenis data berdasarkan cara memperolehnya:

a. Data primer: langsung dari lapangan.

Contoh soal :
Sekelompok siswa kelas XII IPS sebuah SMA melakukan pengamatan dan wawancara dengan para sopir angkutan umum kota guna memperoleh data mengenai tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungannya, lama bekerja dalam sehari, pendapatan kotor, jumlah uang yang harus disetorkan kepada perusahaan dan lain-lain. Dilihat dari cara memperolehnya, data tersebut termasuk jenis ....

Catatan :
Kalau hanya membaca kalimat pertama, bentuk data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif, tapi karena yang ditanya adalah jenis data berdasarkan cara memperolehnya, maka jawabannya adalah primer.


b. Data sekunder: dari sumber yang sudah ada/hasil penelitian. Misalnya data dari Badan Pusat Statistik (BPS). 

Jenis data berdasarkan sifatnya
1. Data kuantitatif : data yang berupa angka.
2. Data kualitatif   : data yang berupa deskripsi.

Prosedur pengolahan data :
1. Pengolahan data
a. Editing : proses meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data tersebut cukup baik.
Hal-hal yang perlu diedit pada data :
1) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk.
2) Kelengkapan pengisian.
3) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling.
4) Keserasian.
5) Apakah isi jawaban dapat dipahami.

b. Coding : pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama.

2. Pengorganisasian data : membuat tabel (tabulasi), baik tabel frekuensi maupun tabel silang.


Peneliti mengolah data yang masih mentah dan belum sistematis dengan cara : membuat tabel data.


3. Penemuan hasil : interpretasi data, analisis data, dan menarik kesimpulan

Statistik sederhana.
- Distribusi frekuensi
- Kecenderungan terpusat :
a. mean (rata-rata)
b. modus (nilai yang sering muncul)
c. median (nilai tengah)

Contoh menentukan mean, modus, dan median untuk data tunggal :
Diketahui : Nilai ulangan sosiologi kelas XII 70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100
Ditanya : mean, modus, median?
Jawab :
a. Mean = jumlah nilai : jumlah data
= (70+70+80+80+80+90+90+100+100) : 9
= 760 : 9
= 84,4

b. Modus = nilai yang paling sering muncul (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) =80

c. Median = nilai yang ada di tengah (70, 70, 80, 80, 80, 90,90, 100, 100) = 80

Hasil Penelitian Sosial

Interpretasi Data  


Contoh soal :
Data angka pengangguran di Indonesia (Kompas, 17 Februari 2009) sebagai berikut :
NoTahunPersen
120049,9
2200511,2
3200610,3
420079,1
520088,5


Berdasarkan tabel tersebut, prestasi terbaik dalam mengatasi pengangguran tertinggi terjadi pada tahun : 2007

Catatan : yang ditanya adalah prestasi mengatasi pengangguran tertinggi, bukan angka pengangguran tertinggi, berarti yang dilihat adalah penurunan pengangguran tertinggi.
Tahun 2005 : terjadi kenaikan 1,3%
Tahun 2006 : terjadi penurunan 0,9%
Tahun 2007 : terjadi penurunan 1,2% (paling tinggi)
Tahun 2008 : terjadi penurunan 0,6%

Laporan Penelitian

Peneliti menyusun laporan hasil kegiatan penelitian agar dapat dibaca oleh masyarakat ilmiah.

Manfaat penyusunan laporan hasil penelitian :
 - Berpikir objektif : mendapatkan data empiris tentang kehidupan sosial  


Fungsi akademik dari laporan hasil penelitian :
-mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Format laporan penelitian
1. Bagian pembukaan.
a. Halaman judul.
b. Kata pengantar.
c. Abstrak.
d. Daftar isi, tabel, dan gambar

2. Bagian isi laporan
a. Pendahuluan.
Perumusan latar belakang penelitian berdasarkan :
- Cara berpikir faktual
b. Landasan teori dan tinjauan pustaka.
c. Metodologi penelitian.
d. Gambaran umum objek penelitian (jika ada)
e. Pembahasan dan analisis.
f. Kesimpulan.

3. Bagian penutup.
a. Daftar pustaka.
b. Lampiran

Cara Menulis Daftar Pustaka
(Sumber dari buku)

Diskusi Hasil Penelitian
Manfaat diskusi hasil penelitian :
1. Siswa berani untuk mengeluarkan pendapat.
2. Siswa mampu berfikir secara kritis dan inovatif.
3. Memupuk rasa toleransi antar-siswa pasca diskusi kelas.
4. Siswa berani tampil untuk mempraktekan apa yang telah ditelitinya.

1 Comments

Silahkan berkomentar bila ada yang tidak sesuai. Anda bisa mengusulkan artikel yang berhubungan dengan Sosiologi.

Post a Comment

Silahkan berkomentar bila ada yang tidak sesuai. Anda bisa mengusulkan artikel yang berhubungan dengan Sosiologi.